Cây Ma
Suatu pagi di sebuah desa di pedalaman Vietchan, desa tersebut selalu terasa sejuk, penuh dengan pepohonan, dan burung-burung kecil selalu bernyanyi di pagi hari.
Cho Nam dan kekasihnya Mei Lan adalah sepasang kekasih yang tinggal di desa tersebut. Mereka sangat mensyukuri anugerah dari Tuhan akan alam yang sangat indah di desa mereka. Cho Nam berniat ingin menikahi Mei Lan, Cho Nam pun mengajak Mei Lan ke rumahnya untuk dikenalkan kepada kedua orang tuanya.
Sampai di rumah Cho Nam, Cho Nam menceritakan masa kecilnya pada Mei Lan. "Dulu saat aku masih kecil aku sering bermain di hutan belakang rumahku ini" Kata Cho Nam sambil menunjuk ke hutan di belakang rumahnya. "Aku ingin menunjukan sesuatu kepadamu Mei Lan" Kemudian Cho Nam mengajak Mei Lan ke dalam hutan tersebut.
Tidak jauh dari rumah tersebut Cho Nam mengajak Mei Lan menuju sebuah pohon besar dengan lubang di tengah bawah pohon tersebut.
"Pohon apa ini?" Kata Mei Lan.
"Inilah yang mau aku ceritakan padamu, ini adalah pohon tempat dimana aku dan teman-teman masa kecilku bermain. Aku sering masuk ke dalam lubang itu dan bermain rumah-rumahan disana, aku juga sering bermain layaknya si raja hutan disini" cerita Cho Nam.
"Namun, ada suatu ketika dimana pohon ini memiliki kenangan yang
menyeramkan... "
***
Dua puluh tahun yang lalu...
"Hey ayo sini kejar aku kalau kau bisa" kata seorang anak sambil berteriak
"Awas kau akan ku tangkap" Sahut anak yang lain.
"Coba saja kalau kau bisa menangkapku, Cho Nam"
Ketika itu, saat masih usia 7 tahun Cho Nam dan teman-temannya sedang bermain di dalam hutan. Mereka asik bermain bajak laut. Kemudian mereka memasuki sebuah lubang dimana lubang tersebut berada di tengah bawah sebuah pohon besar.
"Hey lihat aku menemukan sesuatu" kata salah satu teman Cho Nam.
Kemudian mereka masuk ke dalam lubang itu dan mereka menemukan banyak sekali makanan-makanan. Mereka malah memakan makanan itu padahal mereka tidak tahu itu milik siapa, mereka juga malah mengotori lubang tersebut dengan sampah makanan yang mereka makan.
Tiba-tiba saja terdengar suara wanita berteriak mengerikan.
"Hey kaliaaaan!!! Kalian apakan makanan ku????!!!!"
Lalu muncul sosok wanita mengerikan dari dalam lubang itu, langsung saja anak-anak tersebut berlarian keluar dari lubang di dalam pohon besar.
Ternyata wanita itu adalah " Cây Ma"
Cây Ma adalah hantu penjaga pepohonan yang ada di hutan, menurut legenda mereka menjaga kesuburan hutan di daerah Vietchan. Masyarakat percaya dan menghormati keberadaan mereka dan selalu memberikan mereka sesajen di tempat tertentu.
"Kalian ini manusia jahat! Kalian tidak lihat, manusia baik yang menghormati kaum kami sudah susah payah membuat makanan ini demi kami? Kaum kami juga sudah membantu kaum manusia untuk menyuburkan hutan, SEKARANG INI BALASAN KALIAN? MALAH MERUSAK ALAM YANG SUDAH KAMI JAGA?"
Sang Cây Ma pun merasa marah akan perlakuan anak-anak tersebut. Menurut Cây Ma anak-anak yang sering bermain di hutan sering sekali merusak hutan, memang benar terkadang Cho Nam dan anak yang lain sering memetik atau merusak dedaunan yang ada di hutan. Anak-anak tersebut menangis dan meminta maaf atas perbuatan mereka.
Akhirnya Cây Ma memaafkan mereka dengan syarat mereka harus menjaga hutan dan tidak merusaknya lagi. Anak-anak itu pun setuju dan saat itu mereka sudah jarang sekali main di dalam hutan.
***
"Itulah kisahku" Kata Cho Nam
Mei lan pun nampak tertegun. "Kau kenapa Mei Lan?" tanya Cho Nam.
"Ibuku telah meninggal saat usiaku masih 5 tahun, saat itu aku ingat ibuku bercerita kalau ia ingin menjadi Cây Ma. Ia memang senang sekali terhadap keindahan alam. Saat itu aku tidak tahu apa itu Cây Ma, mungkinkah wanita itu ibuku?" Kata Mei Lan
Cho Nam terkejut mendengar cerita Mei Lan.
***
Cho Nam dan Mei Lan pun menikah. Semua orang di desa itu merasakan kegembiraan mereka. Kemudian setelah pesta pernikahan itu berlangsung diadakanlah pesta yang tidak biasanya.
Cho Nam mengajak para warga desa Vietchan untuk menanam tanaman dan menjaga hutan. Ia membuat pesta berkebun di halaman belakang rumahnya, dan di hutan tempat Cây Ma berada.
Semua warga setuju. Mei Lan pun ikut serta dalam pesta berkebun itu, ia pun ikut juga memberi sesajen pada pohon besar dimana Cây Ma berada.
"Awalnya aku sedih mengapa ibu meninggalkan aku saat aku masih kecil, aku membutuhkan ibu. Namun, kini aku merasa bangga ibu menjadi seorang Cây Ma yang membawa kegembiraan bagi semua orang" Kata Mei Lan saat menaruh sesajen tersebut, kemudian pergi bersama warga lain untuk melanjutkan pesta.
-Tamat-
Penulis : Neka Rusyda Supriatna
Cho Nam dan kekasihnya Mei Lan adalah sepasang kekasih yang tinggal di desa tersebut. Mereka sangat mensyukuri anugerah dari Tuhan akan alam yang sangat indah di desa mereka. Cho Nam berniat ingin menikahi Mei Lan, Cho Nam pun mengajak Mei Lan ke rumahnya untuk dikenalkan kepada kedua orang tuanya.
Sampai di rumah Cho Nam, Cho Nam menceritakan masa kecilnya pada Mei Lan. "Dulu saat aku masih kecil aku sering bermain di hutan belakang rumahku ini" Kata Cho Nam sambil menunjuk ke hutan di belakang rumahnya. "Aku ingin menunjukan sesuatu kepadamu Mei Lan" Kemudian Cho Nam mengajak Mei Lan ke dalam hutan tersebut.
Tidak jauh dari rumah tersebut Cho Nam mengajak Mei Lan menuju sebuah pohon besar dengan lubang di tengah bawah pohon tersebut.
"Pohon apa ini?" Kata Mei Lan.
"Inilah yang mau aku ceritakan padamu, ini adalah pohon tempat dimana aku dan teman-teman masa kecilku bermain. Aku sering masuk ke dalam lubang itu dan bermain rumah-rumahan disana, aku juga sering bermain layaknya si raja hutan disini" cerita Cho Nam.
"Namun, ada suatu ketika dimana pohon ini memiliki kenangan yang
menyeramkan... "
***
Dua puluh tahun yang lalu...
"Hey ayo sini kejar aku kalau kau bisa" kata seorang anak sambil berteriak
"Awas kau akan ku tangkap" Sahut anak yang lain.
"Coba saja kalau kau bisa menangkapku, Cho Nam"
Ketika itu, saat masih usia 7 tahun Cho Nam dan teman-temannya sedang bermain di dalam hutan. Mereka asik bermain bajak laut. Kemudian mereka memasuki sebuah lubang dimana lubang tersebut berada di tengah bawah sebuah pohon besar.
"Hey lihat aku menemukan sesuatu" kata salah satu teman Cho Nam.
Kemudian mereka masuk ke dalam lubang itu dan mereka menemukan banyak sekali makanan-makanan. Mereka malah memakan makanan itu padahal mereka tidak tahu itu milik siapa, mereka juga malah mengotori lubang tersebut dengan sampah makanan yang mereka makan.
Tiba-tiba saja terdengar suara wanita berteriak mengerikan.
"Hey kaliaaaan!!! Kalian apakan makanan ku????!!!!"
Lalu muncul sosok wanita mengerikan dari dalam lubang itu, langsung saja anak-anak tersebut berlarian keluar dari lubang di dalam pohon besar.
Ternyata wanita itu adalah " Cây Ma"
Cây Ma adalah hantu penjaga pepohonan yang ada di hutan, menurut legenda mereka menjaga kesuburan hutan di daerah Vietchan. Masyarakat percaya dan menghormati keberadaan mereka dan selalu memberikan mereka sesajen di tempat tertentu.
"Kalian ini manusia jahat! Kalian tidak lihat, manusia baik yang menghormati kaum kami sudah susah payah membuat makanan ini demi kami? Kaum kami juga sudah membantu kaum manusia untuk menyuburkan hutan, SEKARANG INI BALASAN KALIAN? MALAH MERUSAK ALAM YANG SUDAH KAMI JAGA?"
Sang Cây Ma pun merasa marah akan perlakuan anak-anak tersebut. Menurut Cây Ma anak-anak yang sering bermain di hutan sering sekali merusak hutan, memang benar terkadang Cho Nam dan anak yang lain sering memetik atau merusak dedaunan yang ada di hutan. Anak-anak tersebut menangis dan meminta maaf atas perbuatan mereka.
Akhirnya Cây Ma memaafkan mereka dengan syarat mereka harus menjaga hutan dan tidak merusaknya lagi. Anak-anak itu pun setuju dan saat itu mereka sudah jarang sekali main di dalam hutan.
***
"Itulah kisahku" Kata Cho Nam
Mei lan pun nampak tertegun. "Kau kenapa Mei Lan?" tanya Cho Nam.
"Ibuku telah meninggal saat usiaku masih 5 tahun, saat itu aku ingat ibuku bercerita kalau ia ingin menjadi Cây Ma. Ia memang senang sekali terhadap keindahan alam. Saat itu aku tidak tahu apa itu Cây Ma, mungkinkah wanita itu ibuku?" Kata Mei Lan
Cho Nam terkejut mendengar cerita Mei Lan.
***
Cho Nam dan Mei Lan pun menikah. Semua orang di desa itu merasakan kegembiraan mereka. Kemudian setelah pesta pernikahan itu berlangsung diadakanlah pesta yang tidak biasanya.
Cho Nam mengajak para warga desa Vietchan untuk menanam tanaman dan menjaga hutan. Ia membuat pesta berkebun di halaman belakang rumahnya, dan di hutan tempat Cây Ma berada.
Semua warga setuju. Mei Lan pun ikut serta dalam pesta berkebun itu, ia pun ikut juga memberi sesajen pada pohon besar dimana Cây Ma berada.
"Awalnya aku sedih mengapa ibu meninggalkan aku saat aku masih kecil, aku membutuhkan ibu. Namun, kini aku merasa bangga ibu menjadi seorang Cây Ma yang membawa kegembiraan bagi semua orang" Kata Mei Lan saat menaruh sesajen tersebut, kemudian pergi bersama warga lain untuk melanjutkan pesta.
-Tamat-
Penulis : Neka Rusyda Supriatna
Komentar
Posting Komentar