Webinar "Perpustakaan Pasca Pandemi : kembalinya layanan dari rumah ke layanan dari kantor"
Kemarin tanggal 28 Mei 2020, saya berkesempatan mengikuti webinar "Perpustakaan Pasca Pandemi : kembalinya layanan dari rumah ke layanan dari kantor". Hasil pembahasan dari webinar yang saya ikuti adalah kurang lebih sebagai berikut :
Dra. Kalarensi Naibaho, M.Hum (Staf Perpustakaan UI):
- Sosio Teknologi => Internet => Menjadi sarana komunikasi utama
- Perpustakaan identik dengan keramaian. Seringkali kita mengira bahwa perpustakaan dikatakan bagus jika pengunjung yang datang banyak bahkan sampai ada antrian pengunjung. Padahal, jika sampai ada antrian lebih dari 5 menit/pengunjung berarti sistem pelayanan buruk.
- Kita harus menganggap Covid-19 ini bukan sebagai bencana, melainkan sebagai stimulus kita untuk menciptakan rancangan-rancangan baru di perpustakaan.
- Kita harus mengubah mindset :
- User statisfaction => + user safety (ditambah mengutamakan keselamatan pengguna)
- Public space => personal space (artinya ada tempat khusus untuk melayani pengunjung secara personal per orangan)
- Meeting point => access point (tidak perlu harus selalu tatap muka)
Dita Garnita, SKM (Staf Perpustakaan UI) :
- Utamakan K3L ( Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan). Gunakan alat pelindung diri seperti masker, hand sanitizer, sarung tangan, tisu basah, dsb.
- Batasi jumlah pengguna yang datang atau masuk ke ruangan perpustakaan.
- Batasi pula durasi pengguna yang datang atau masuk ke ruangan perpustakaan supaya dapat saling bergantian.
- Perlu adanya shift atau pergantian jam kerja pustakawan juga.
- Jika memungkinkan, ciptakan ide “book pick up”. Mirip seperti drive thru makanan cepat saji. Buku yang diinginkan dipesan terlebih dahulu, kemudian pustakawan yang membawakan ke pengunjung. Pengunjung tidak perlu mencari ke rak.
- Menurut WHO virus bertahan 24 jam pada kertas dan 72 jam pada plastik.
- Perlu melakukan karantina buku apabila ada buku yang baru dikembalikan pengguna. Karantina selama 24 jam (tanpa disentuh manusia), dengan anggapan virus sudah dilang selama 24 jam. Jika memungkinkan, berikan alkohol sebagai disinfektan pada plastik sampul (jika pakai sampul). Kertas tidak bisa diberi alkohol.
- Menurut Dr. Dipesh Navisa, perlu juga ada karantina jangka panjang selama 7-14 hari untuk menghilangkan virus-virus pada buku.
Panduan cara disinfeksi oleh Menkes dapat Anda unduh (download) di sini : http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~pengumuman/042215-panduan-cara-dan-langkah-disinfeksi
Komentar
Posting Komentar